Guru Sebagai Faktor Utama Dalam Proses Pendidikan
Oleh : Richna Afrianti (0902893)
Pendidikan tidak akan lepas dari guru. Banyak faktor yang menentukan kualitas pendidikan. Namun, faktor utama yang sangat menentukan dalam proses pendidikan adalah guru. Dalam pendidikan,guru sangat berperan penting.
Meskipun fasilitas pendidikannya lengkap dan canggih, namun bila tidak ditunjang oleh keberadaan guru yang berkualitas, maka mustahil akan menimbulkan proses belajar dan pembelajaran yang maksimal (Neni Utami. 2003).
Jadi, disamping ketersediaan sarana pendukung, guru tetap yang menjadi faktor utamanya. Karena guru yang menjadi tombak untuk anak didiknya.
Zakiah Darajat (1992) mengatakan bahwa tidak sembarangan orang dapat melakukan tugas guru.
Itu artinya hanya orang-orang tertentu saja yang bisa menjadi seorang guru dan mengemban tugas yang telah diamanatkan. Guru harus bisa menjalankan tugas dan perannya dengan baik. Untuk menciptakan pendidikan yang sesuai dengan prosesnya.
Menurut WF Connell (1972) membedakan tujuh peran seorang guru yaitu (1) pendidik (nurturer), (2) model, (3) pengajar dan pembimbing, (4) pelajar (learner), (5) komunikator terhadap masyarakat setempat, (6) pekerja administrasi, serta (7) kesetiaan terhadap lembaga.
Disini saya akan membahas peran guru sebagai pendidik, model, pengajar dan pembimbing. Guru perlu memahami bagaimana kondisi atau psikologi anak didiknya. Misalnya guru sebaiknya memperhatikan faktor penyesuaian diri siswa terhadap situasi,karena siswa biasanya ada yang mampu menyesuaikan dirinya dengan situasinya dan ada pula siswa yang tidak dapat menyesuaikan diri dengan situasinya,sehingga siswa tersebut tidak dapat menguasai pelajaran.
Guru perlu memperhatikan itu agar siswa dapat belajar dengan tenang sehingga bisa menguasai materi pelajaran yang dipelajarinya. Disinilah guru menjadi pendorong dan suporter untuk anak didiknya.
Guru juga disini membimbing anak-anak untuk menjadi disiplin agar mereka mematuhi peraturan-peraturan dan norma-norma yang ada di sekolah, masyarakat, dan keluarga. Agar tingkahlaku mereka tidak menyimpang.
Disamping itu guru harus dapat mengendalikan diri, mana yang patut dan yang tidak patut dilakukan, karena guru itu sebagai pendidik yang akan jadi panutan untuk anak didiknya. Disinilah peran guru sebagai model untuk mereka dan sebagai contoh yang baik untuk menjadi cerminan mereka.
Guru juga harus mampu melaksanakan penilaian secara tepat, untuk mengetahui pencapaian tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Ditinjau dari sudut psikologis,penilaian itu sangat mempengaruhi jiwa siswa. Terkadang ditemukan seorang siswa yang menjadi malas atau tidak mau belajar karena nilainya selalu rendah. Ada juga siswa yang menjadi bersemangat untuk belajar karena nilainya selalu tinggi. Maka dari itu guru harus mampu melaksanakan penilaian secara tepat, sehingga dapat menjadi motivasi bagi siswa untuk lebih giat dan bersemangat dalam belajar.
Guru harus memiliki pemahaman bagaimana jiwa siswanya, karena itu juga mempengaruhi proses pembelajaran mereka. Banyak ditemukan anak-anak yang lincah dan ceria. Kasih sayang yang mereka terima dari orang tua dan keluarga yang membuat mereka menjadi riang gembira. Tetapi ada juga anak- anak yang hidupnya banyak bersedih,tidak selincah anak yang lain karena dari keluarga yang berantakan,kurangnya perhatian orang tua atau sebagainya,sebagai guru kita harus dapat memahami itu semua karena guru disitu juga menjadi orang tua mereka disekolah,mereka mengharapkan supaya hidup gembira dengan kasih sayang.
Guru pengganti orangtua dimana anak-anak didiknya akan melakukan, meniru, menuruti apa kata gurunya. Guru harus mengenal anak didiknya untuk memahami anak-anak didiknya,membuat mereka juga merasa nyaman dalam suasana lingkungan disekitarnya untuk melaksanakan pendidikan atau proses pembelajaran dan sosialisasi antar kawan sebaya mereka, disini guru harus bisa membimbing muridnya untuk menjadi lebih baik, dan memahami mereka.
Proses pembelajaran akan berlangsung dengan baik apabila didukung oleh guru yang mempunyai kompetensi dan kinerja yang tinggi, karena guru merupakan ujung tombak dan pelaksana terdepan pendidikan anak-anak di sekolah (Depdikbud, 1991/1992), dan sebagai pengembang kurikulum.
Dengan demikian, guru mempunyai pengaruh yang sangat besar dalam proses pembelajaran anak-anak didik. Dan diperlukan juga pemahaman psikologi anak dalam pembelajaran. Guru yang mempunyai kinerja yang baik akan mampu menumbuhkan semangat dan motivasi belajar siswa yang lebih baik, yang pada akhirnya akan mampu meningkatkan kualitas pembelajaran. Karena pemahaman guru sebagai faktor utama dalam memahami psikologi anak sangat mempengaruhi keberhasilan belajar-mengajar mereka.
Begitulah pengaruh guru sangat berperan penting bagi anak didiknya.
Referensi
Cucu ,K.2000. Belajar – Mengajar. Bandung : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan.
Eko , P.W.2009. “Analisis Pengaruh Kinerja Guru Terhadap Motivasi Belajar Siswa” Tersedia AnneAhira.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar