Pengajaran Bahasa Inggris Di Sekolah Dasar
Oleh
Lies Sulistiawati
0902878
Dewasa ini, penggunaan bahasa asing sudah mulai banyak digunakan di tambah lagi dengan banyaknya bidang-bidang tertentu yang mengharuskan seseorang mahir dalam berbahasa asing. Sekolah dasarmerupakan jenjang awal dimana seorang siswa mendapat pengajaran dasar dalam berbahasa asing. Saat ini di sekolah-sekolah dasar yang ternama sudah banyak diberikan pengajaran bahasa asing terutama bahasa asing. Bahkan bagi sebagian anak yang pernah mendapat pengajaran bahasa inggris di Taman Kanak-kanak, mereka sudah mahir dalam berbahasa inggris. Apalagi di dukung oleh orang tua mereka yang membiasakan mereka untuk berbahasa inggris. Orang tuapun sangat mendukung terhadap bahasa pengajaran bahasa asing, sehingga anak-anak mereka diprivatekan dalam belajar bahasa, tertutama bahasa inggris. Hal ini terjadi karena orang tua sadar akan pentingnya bahasa asing dalam kehidupan terutama dalam kemajuan jaman dan teknologi yang semakin menuntut penggunaan bahasa asing terutama bahasa inggris. Namun pentingnya bahasa asing ini tidak diimbangi dengan sistem pembelajaran yang diberikan. Karena beberapa hal yang menjadi faktor, sehingga pembelajaran bahasa inggris kurang sesuai dengan tujuan da cara pembelajaran yang berakibat sulit berkembangnya pembelajaran bahas inggris tersebut.
Pendidikan adalah usaha dasar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses belajar agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlikan dirinya dan masyarakat. Pendidikan merupakan pengajaran keahlian khusus, dan juga sesuatu yang tidak dapat dilihat tetapi lebih mendalam yaitu pemberian pengetahuan, pertimbangan, dan kebijaksanaan. Salah satu dasar pendidikan adalah untuk mengajar kebudayaan lewat generasi. Pada dasarnya pendidikan itu tidak akan pernah ada habisnya, pendidikan akan berlangsung dari generasi ke generasi. Dan melalui pendidikan itulah kita juga dapat mempertahankan kebudayaan, begitu juga dengan bahasa kita. Dengan perkembangan jaman saat ini, besar kemungkinan bahasa Ibu yang kita miliki digunakan pada tempat atau cara yang kurang tepat. Selain Bahasa ibu kita juga mengenal Bahasa Asing atau Bahasa Inggris. Dan saat ini penggunaan Bahasa Inggris sudah mulai banyak digunakan diberbagai kalangan. Bahkan dalam aspek-aspek tertentu, penggunaan bahasa Inggris sangat dibutuhkan. Misalnya dalam bidang kepariwisataan, Kerjasama dengan negara lain, atau bahkan dalam pertukaran pelajar. Berdasarkan kebutuhan tersebut, diharapkan pendidikan Bahasa Inggris tersebut dapat diajarkan sejak dini.
Menurut ki Sarino M (1982:75) dalam Andrea Candra, menjelaskan bahwa, psikologi pendidikan dan psikologi perkembangan dengan jelas membeberkan kedudukan pendidikan dasar dalamperkembangan dan pembentukan kepribadian anak yang menjalani pendidikan persekolahan dasar. Pendidikan persekolahan tingkat dasar inilah yang meletakkan dasar perilaku bersekolah selanjutnya. Maka alangkah akan lebih baik jika pendidikan Bahasa Inggris diberikan pada seorang anak sejak dia berada di sekolah dasar. Adapun fakta yang lebih menguatkan mengatakan yaitu berdasarkan Sadtono (1988:27) dan Lambut (1988:36) dalam Andrea Candra menjelaskan bahwa. Berdasarkan sejarah pendidikan dasar di Indonesia, menunjukan bahwa bukan baru di tahun sembilan puluhan ini, Bahasa Asing diajarkan. Sebelum perang Dunia II, di jaman penjajahn Belanda, di sekolah-sekolah HIS yang sederajat dengan Sekolah Dasar, mulai kelas 3 di ajarkan Bahasa Belanda secara Intensif. Begitu pula pada jaman pendudukan Jepang, sejak kelas 2, sekolah Rakyat, siswa harus belajar bahasa Jepang melalui aksara KATANA dan HIRAKANA. Dan baru di kelas 4 di ajarkan aksara KANJI. Kedua sejarah tersebut memberi gambaran keadaan pembelajaran bahasa Asing yang di ajarkan sejak dini dan menghasilkan Generasi yang baik dalam berbahasa. Dan menjadikan pengajaran Bahasa Inggris sejak sekolah dasar itu dikatakan penting.
Menurut Nababan (1993:181) dalam Andrea Candra menjelaskan bahwa ada 4 hal yang harus diperhatikan saat kita membicarakan tentang pengajaran, yaitu :1) tujuan yang hendak dicapai, 2) strategi belajar mengajar, 3) buku ajar, 4) kompetensi profesional untuk berwewenang mengajarkan.
Adapun tujuan pembelajaran Bahasa Inggris di Sekolah Dasar, yaitu :
· Memahami instruksi, isi-isi cerita naratif,kalimat-kalimat, dan berita yang disampaikan melalui media audio-visual.
· Menyampaikan pertanyaan, instruksi, pesan, ide, dll. Dengan susunan kalimat dan pengucapan yang benar.
· Mempresentasikan ide dengan memanfaatkan berbagai media komunikasi dengan memahami metode presentasi yang tepat.
· Memahami bahan bacaan dan istilah-istilah yang sesuai dengan bidang studinya dengan menggunakan tekhnik membaca yang beragam.
· Menulis ide,pendapat,pesan,dan cerita dalam kalimat-kalimat yang benar dan baik.
· Menilai media visual singkat ke dalam bentuk verbal dan non-verbal ( membuat resensi dan film review secara sederhana )
· Menggunakan kaidah bahasa yang tepat dan terintegrasi dalam aspek bahasa secara keseluruhan.
Selain itu cara pemberian pelajaran terhadp anakpun harus di sampaikan dengan cara yang tepat. Pembelajaran yang di berikan pada seorang anak yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar, sudah seharusnya diperkenalkan dengan kegiatan yang sesuai dengan dunia anak. Misalnya, belajar kosakata dan kalimat sederhana tentang apa yang ada di sekitarnya atau belajar sambil menggambar, menyanyi, bermain, dan berceritera. Namun pada kenyataannya anak-anak Sekolah Dasar sering di tugasi untuk menerjemahkan kalimat-kalimat yang sulit, mencatat bahasa dengan istilah-istilah yang tidak dimengerti oleh siswa dan pekerjaan rumah yang serinng tidak jelas perintahnya sehingga ada jawaban yang rancu.
Dan yang paling mengkhawatirkan adalah penggunaan pengajar yang tidak kompeten terutama di kalangan Sekolah Dasar. Menurut Andrea Candra, bahwa Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan ( LPTK ) yang bertanggung jawab atas pendidikan tenaga kependidikan, tidak memiliki program pendidikan tanpa tenaga kependidikan yang memilikikewenangan mengajar bahasa Inggris di Sekolah Dasar. Sebelum adanya kurikulum kependidikan yang berlaku secara Nasional Tahun 1994, LPTK diarahkan untuk menghasilkan tenaga pengajar untuk SMA. Jangankan untuk sekolah Dasar, untuk sekolah menengah kejuruan atau SMK dan SLTP pun LPTK tidak siap. Ini berarti bahwa penyelenggaraan pengajaran Bahasa Inggris di Sekolah Dasar tidak ditangani oleh guru yang memanng kompeten. Padahal guru yang kompeten adalah salah satu faktor yang cukup mempengaruhi kesuksesan seorang siswa dalam berbahasa Asing. Karena pada jenjang inilah seorang siswa akan memiliki pandangan terhadap Bahasa Asing tersebut dan apapun yang dipelajari di Sekolah Dasar akan berpengaruh pada jenjang selanjutnya.
Alexei A.leontiev dalam bukunya Psycology and The Language Learning Process (1989) mengemukakan mengenai belajar bahasa pada masa kanak-kanak bahwa “Language Learning in anearly age of a child (6-12 years old) has a deceptive effect.His Language development will be greatly effected by his experience in learning the language.When he has undergone the right track of learning his language esquistion will develop smoothly (Leontiev,1989:211) dalam (Andrea Candra ).”
Alexei A.leontiev dalam bukunya Psycology and The Language Learning Process (1989) mengemukakan mengenai belajar bahasa pada masa kanak-kanak bahwa “Pembelajaran bahasa pada usia kanak-kanak (6-12 tahun)berdampak baik. Perkembangan bahasanya akan sangat mempengaruhi latihannya dalam berbahasa. Ketika dia menjalani pembelajaran bahasa yang sesungguhnya dia akan cepat mahir dan lancar.
Berdasarkan pendapat Leontiev ini kita dapat menyimpulkan bahwa pengajaran bahasa, khususnya bahasa asing, harus diajarkan sesuai dengan tuntutan pembelajaran anak. Dan untuk melakukan hal tersebut, di perlukan guru yang benar-benar kompeten. Akan tetapi hal tersebut masih sulit dilaksanakan di sekolah dasar. Dengan tidak tersedianya guru Bahasa Inggris di sekolah dasar, strategi belajar-mengajar yang benar dan sesuai dengan kebutuhan pembelajaran siswa juga tidak bisa di kembangkan.
Kalaupun pandanngan Leontiev dijadikan acuan, maka dapat di prediksikan bahwa pengajaran bahasa inggris di SLTP dan SMU pun tidak dapat mencapai tujuan yang di inginkan. Dan akibat yang lebih buruk adalah kesalahan di sekolah dasar akan di bawa hingga di SLTP dan SMU. Selain itu keinginan siswa untuk belajar Bahasa Inggris akan sulit berkembang karena memiliki dasar yang kurang dan pengalaman yang urang menyenangkan saat pembelajaran di Sekolah Dasar.
Dari semua pemaparan diatas dapat di pasrikan bahwa pengajaran bahasa asing terutama bahasa inggris dikatakan penting karena sangat mempengaruhi terhadap masa yang akan datang karena semakin maju jaman, maka semakin penting pula bahasa asing itu terutama bahasa inggris karena bahasa inggris merupakan bahasa universal. Namun, semakin majunya jaman mungkin saja di masa yang akan datang bukan hanya bahasa inggris yang perlu di kuasai akan tetapi tidak menutup kemungkinan bahasa-bahasa lain juga akan sama pentingnya dengan bahasa inggris.
Referensi
www.google.com/PengajaranBahasaInggrisDiSekolahDasar//
Tidak ada komentar:
Posting Komentar