PERCAYA DIRI DI SEKOLAH DASAR MERUPAKAN AWAL KESUKSESAN
Oleh :Ivo Aulia Putri Yatni (0902968)
Suatu kuliatas dan kuantitas sebuah Negara di lihat dengan pendidikan yang bermutu dan daya saing tinggi di lingkungan sekitarnya . Dalam proses persaingan dibutuhkan potensi – potensi yang unggul agar tidak tersingkir dari seleksi alam yang semakin ketat . Pengetahuan dan wawasan merupakan tokoh utama yang sangat berperan penting dalam pendidikan . Maka muncullah pertanyaan “Apakah yang di maksud dengan pendidikan ?”
Menurut Soegarda Poerbakawatja (1982:257 ) bahwa
“ pendidikan mencakup dua pengertian yaitu pengertian luas dan sempit . Dalam artian luas meliputi semua perbuatan dan usulan dari generasi tua untuk mengalihkan pengetahuan,pengalaman,kecakapan serta keterampilan ( orang menanamkan ini juga “mengalihkan” kebudayaan atau culturoverdracht ) kepada generasi muda sebagai usaha menyiapkan agar dapat memenuhi fungsi hidupnya baik jasmaniah maupun rohaniah . Dalam arti sempit pendidikan sama halnya dengan pengajaran sebagai bentuk kegiatan pendidikan .”
Sesuai dengan pengertian tersebut , jelas bahwa pendidikan sangat berperan penting dalam menyiapkan masa depan yang lebih maju . Terutama dalam mengarahkan genersi muda kearah yang lebih positif dan mengefisienkan waktu meraka . Sekolah Dasar merupakan alternative yang sangat utama dalam pengembangan anak .
Contohnya saja kita dapat melihat kepribadian anak yang mampu mengecam pendidikan di sekolah - sekolah favorit dengan anak yang kurang beruntung diluar sana . Keadaan anak satu dengan yang lain sangat berbeda , terlihat dari kepribadiannya masing- masing . Anak yang bersekolah di Sekolah Dasar , sangat menyenangi dunia mereka yang dihiasi dengan pembelajaran yang menyenamgkan serta permain yang beragam dengan teman – teman sebayanya .
Sedangkan anak yang tidak mendapatkan pendidikan , pada umumnya bersikap lebih tempramental . Anak yang kurang beruntung kemungkinan besar tidak dapat mengembangkan potensi dan kinestetiknya dilingkungan yang kondusif karena mereka dituntut untuk mengemban tanggung jawab orang tua mereka .
Proses pembelajaran sangat membutuhkan keberanian dan usaha namun hal itu juga yang sering menghambat dalam memperoleh pendidikan yang maksimal . Misalnya saja dapat kita lihat keadaan kelas di Sekolah Dasar yang ketika mereka dipersilakan untuk mengekspresikan dirinya di depan kelas mereka justru mempersilahkan orang lain untuk melakukannya terlebih dulu . Sehingga rasa percaya diri kurang dapat menghambat anak untuk menunjukkan potensi mereka yang unggul .Ketidak percaya diri dapat dicegah sejak dini . “Bagaimanakah mencegahnya ?”.
Lingkungan yang positif .
Rasa takut yang selalu menghantui murid Sekolah Dasar dan mungkin juga murid seumuran saya , sering terjadi . Bukan hanya karena imajinasi tentang sesuatu yang gaib dan menyeramkan , tetapi pemikiran untuk tidak berani dikatakan salah dalam suatu pekerjaan yang mereka lakukan .
Atkinson dan Feather (1966) menyatakan bahwa situasi kompetitif timbul karena :
“Keinginan untuk berhasil ( the need to archieve success ) ( achievement motivation ) dan keinginan untuk tidak gagal ( the need to avoid failure ) .”
Bagi saya kesalahan itu merupakan keberhasilan yang tertunda maka semakin banyak kita melakukan kesalahan , semakin indah pula hasil yang kita peroleh . Namun terkadang dilingkungan anak selalu memaksa untuk bertingkah sesempurna mungkin dan malah menyodorkan dengan kata – kata yang negatif sehingga berdampak negatif pula terhadap sikap anak .
Orang tua juga sangat berperan penting dalam masalah ini , misalnya saja menyebutkan kata “bisa” ketika anak mulai mengalami kesulitan atau dapat juga dengan tidak pernah mengatakan “kamu salah” pada anak . Buat mereka mendapatkan rasa dan suasana percaya diri serta tempatkan mereka dalam kegiatan yang dapat meningkatkan percaya diri yang cukup untuk menantang masa depan .
Siapakah saya ?
Mengetahui apa saja yang anak miliki , itu sebuah poin penting untuk menunjukkan rasa percaya diri anak . Jika anak bingung tentang diri mereka tuliskanlah apa yang mereka sukai dari kegiatan mereka . Hasil dari penulisan itu merupakan cerminan dari siapa mereka .
Membentuk anak yang dapat bersaing di masa depan memerlukan pendidikan yang tepat, sehingga tidak ada kata tidak percaya diri atau tidak berani bagi anak untuk melakukan kesalahan dalam mengerjakan sesuatu yang menantang .
Pemupukan percaya diri dapat dilakukan dengan menempatkan anak pada lingkungan yang positif dan sadari potensi pada diri anak sebenarnya , melalui perantara orang terdekat seperti orang tua dan orang tua kedua di Sekolah Dasar anak yang dapat membantu dalam krisis – krisis percaya diri anak . Dengan kata lain percaya diri harus di tanamkan sejak dini untuk menghadapi perjalanan hidup yang semakin rumit .
Referensi
Poerbakawatja,Soegarda . 1982 . Ensiklopedia Pendidikan , Edisi Kedua . Jakarta :
PT.Gunung Agung .
Atkinson dan Feather . 1966 . Psikologi Pendidikan , Edisi Keempat . Jakarta :PT. Rineka Cipta .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar