Nama : Sylvia Rabbani
NIM : 0902921
Kelas : PGSD 1-C
Senangnya Bermain “Kartu”. . .
Oleh Sylvia Rabbani (0902921)
Dewasa ini, pembelajaran matematika di Sekolah Dasar terlihat kurang dimengerti oleh siswa. Pada hakekatnya pembelajaran matematika adalah proses sengaja dirancang dengan tujuan untuk menciptakan suasana lingkungan memungkinkan seseorang melaksanakan kegiatan belajar matematika, dan proses tersebut berpusat pada guru mengajar matematika. Pembelajaran matematika harus memberikan peluang kepada siswa untuk berusaha dan mencari pengalaman tentang matematika.
Menurut Abdul Azis dalam Pembelajaran Matematika Di SD (2007:1)
“Matematika adalah ilmu tentang logika mengenai bentuk susunan, besaran dan konsep-konsep yang saling berhubungan satu sama lainnya dalam jumlahnya terbagi dalam tiga bidang, yaitu aljabar, analisis dan geometri. Matematika merupakan mata pelajaran yang bersifat abstrak sehingga dituntut kemampuan yang besrsifat abstrak sehingga dituntut kemampuan guru untuk dapat mengupayakan metode yang tepat sesuai dengan tingkat perkembangan mental siswa (H.W. Fowlwer dalam Pandoyo,1997:1). Untuk itu, diperlukan model dan media pembelajaran yang dapat membantu siswa untuk mencapai kompetensi dasar dan indikator pembelajaran.”
Matematika adalah mata pelajaran yang menuntut kemampuan kita sebagai guru untuk dapat kreatif dalam menggunakan metode yang sesuai dengan psikologis siswa. Matematika juga adalah mata pelajaran yang abstrak dan juga membahas tentang logika dalam bentuk susunan, besaran dan konsep-konsep yang saling berhubungan.
Pada umumnya pada mata pelajaran matematika yang dianggap paling
sulit, padahal matematika sangat penting bagi kehidupan. Untuk itu, berhitung
merupakan keterampilan yang harus diajarkan sejak anak SD dan kesulitan ini harus
segera diatasi.
Senangnya Bermain “Kartu” . .
· Konsep Pembagian
12:3=. . . ,14:2= . .,45:9=. .
Melihat soal-soal di atas, siswa-siswa SD khususnya anak kelas 4 pasti bingung, karena mereka harus menguasai konsep pembagian. Mungkin soal-soal itu akan menjadi momok yang menakutkan bagi mereka. Untuk menguasai konsep pembagian mereka harus menguasai konsep pengurangan terlebih dahulu.karena dalam konsep pembagian untuk siswa SD diterapkan konsep pengurangan. Misalnya 6:2= 6-2-2-2=0, jadi 6-2= 3. Bilangan 6 bila di bagi 2, bisa di selesaikan dengan cara 6 dikurangi 2, dikurangi 2, dikurangi 2 sampai hasilnya 0. Konsep ini akan menjadi sangat membingungkan jika siswa tidak memahami konsep pengurangan. .
Siswa akan merasa kesulitan dalam menguasai konsep-konsep ini. Agar siswa-siswa mengerti dan senang dengan apa yang kita sampaikan, maka kita sebagai guru harus kreatif dalam membawakan pembelajaran, Dalam pembelajaran konsep pembagian kita bisa menggunakan media kartu bilangan agar siswa tidak merasa terbebani dengan konsep yang kita sampaikan. Karena kita bisa bermain sambil belajar. Sebenarnya banyak sekali media-media yang bisa kita gunakan dalam pembelajaran matematika. Jadi kita sebagai guru harus cermat dalam menggunakan media-media tersebut dalam pembelajaran. Media yang digunakan harus cocok dengan apa yang kita sampaikan kepada siswa.
· Penggunaan Media Kartu Bilangan
Menurut Djuang Fitriani (2004.64)dalam skripsinya yang berjudul “Penggunaan Media Kartu Bilangan Dalam Pembelajaran Matematika Pada Anaka Tuna Rungu”
“ Kartu bilangan adalah media pembelajaran yang disajikan berupa kartu yang bertuliskan operasi pembagian 2 bilangan. Tiap kartu memiliki kelompok masing-masing berdasarkan nilai bilangan yang sama dari suatu bilangan. Cara bermain, sama hal nya dengan permainan “gapleh” yang ada dimasyarakat. Pertama kartu dikocok, lalu dibagikan pada 4 orang pemain secara merata. Pemain yang mendapat giliran pertama mekempar kartu, selanjutnya pemain yang mendapat giliran melempar kartu, harus melemparkan kartu yang memilliki bilangan senilai dengan bilangan yang ada pada kartu di bawah, dan seterusnya. Apabila ada pemain yang tidak memiliki bilangan senilai dengan kartu yang di bawah maka pemain itu harus lewat. Pemain yang menjadi pemenang adalah pemain yang pertama kali kartu di tangannya habis.”
Dengan menggunakan media kartu bilangan ini, siswa akan lebih paham tentang konsep pembagian. Permainan ini sangat mudah dan menyenangkan dalam pembelajaran konsep pembagian untuk siswa kelas 4. Dan siswa pun akan cepat memahami konsep pembagian yang kita sampaikan. Siswa pun bisa memainkannya kapan saja dan di mana saja, misalnya pada waktu istirahat atau pulang sekolah. Siswa pun bisa memainkannya bersama temannya atau keluarganya. Kartu bilangan ini juga sangat efektif dalam pembelajaran konsep pembagian ini. Guru bisa menerapkan konsep pembagian dengan cara yang menyenangkan dan juga mudah dimengerti oleh para siswa. Kartu bilangan ini juga dapat dibawa kemana-mana karena bentuknya yang tidak terlalu besar, seukurang dengan kartu “gapleh” pada biasanya.
Mata pelajaran matematika biasanya menjadi mata pelajaran yang ditakuti para siswa SD karena mereka berpikir matematika itu akan selalu membosankan dengan mengutak-atik angka dengan bermacam-macam operasi. Misalnya operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian dll. Padahal matematika itu bisa menjadi menyenangkan apabila gurunya bisa membawakan materi dengan baik. Tapi dengan penggunaan media kartu bilangan kita bisa memperlihatkan bahwa matematika itu mudah dan menyenangkan. Matematika itu tidak sesusah dan serumit yang mereka bayangkan, jika kita sebagai guru bisa menyampaikan pembelajaran dengan baik dan menyenangkan. Jadi siswa bisa mudah memahami pembelajaran yang kita sampaikan.
Referensi :
Azis, Abdul. 2009, “matematika kelas rendah”[Online] tersedia di http://www.google.com [22 Oktober 2009 ]
Fitriani, Djuang. 2004. Penggunaan Media Kartu Bilangan Dalam Pembelajaran Matematika Pada Anaka Tuna Rungu. Dalam skripsinya
Syarifudin. 2007”Bagaimana Pembelajaran Di SD” ”[Online] tersedia di http://www.google.com [22 Oktober 2009 ]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar