Kamis, 19 November 2009

GURU BERPENGARUH TERHADAP PERILAKU SISWA

Nama : Ita Vitriawatiningsih

NIM : 0902922

Jurusan : Pedagogik (PGSD 1-C)

Guru Berpengaruh terhadap Perilaku Siswa

Oleh: Ita Vitriawatiningsih (0902922)

Di sekolah guru berperan sangat penting dalam kegiatan belajar mengajar. Namun, tidak hanya berperan dalam KBM saja melainkan sangat berperan penting juga dalam proses pembentukan dan perkembangan perilaku siswa didiknya.

Sebagai pendidik, guru tidak hanya bertugas memberi dan menyampaikan materi mata pelajaran saja, melainkan harus dapat membimbing, mengarahkan dan memberi teladan yang baik untuk siswa didiknya sehingga dapat membantu menumbuhkan dan mengembangkan perilaku yang baik semua siswa didiknya.

Guru harus menjadi panutan dan dihormati oleh semua siswanya, untuk itu guru harus mampu memberikan dan menunjukan contoh perilaku yang baik dalam setiap kesempatan, baik di sekolah maupun di luar. Misalnya, saat menerangkan sesuatu permasalahan atau menjelaskan materi tidak menggunakan atau memberikan kata-kata yang kurang baik untuk seusia anak SD. Menunjukan sikap disiplin, misalnya guru harus membiasakan datang ke sekolah dan masuk kelas tepat waktu. Agar semua siswanya termotivasi untuk datang dan masuk kelas lebih awal sehingga tidak akan ada yang terlambat masuk kelas. Menanamkan nilai-nilai moral yang sangat penting bagi perkembangan psikologi siswa. Misalnya, mengajarkan kepada siswanya bahwa sebagai yang muda harus menghormati yang lebih tua dari kita.

Menurut Farwell dan Peter dalam Stone (1983) “Titik berat bimbingan di Sekolah Dasar adalah pada pengembangan pemahaman diri dan memberi kemudahan belajar kepada siswa.”(Pendidikan Anak di SD (2007:1124)).

Bahwa seorang guru membimbing murid-muridnya yaitu pada pengembangan perilaku dan pemahaman diri untuk mempunyai akhlak dan perilaku yang baik dari contoh yang diberikan oleh guru itu sendiri dan guru juga harus memberikan kemudahan dalam proses belajar mengajar dengan cara menciptakan suasana belajar yang nyaman dan tidak membosankan sehingga siswa dapat mengikuti KBM dengan perasaan yang menyenangkan dan semua materi yang disampaikan bisa diserap muridnya dengan mudah dan cepat.

Perilaku atau sikap guru akan memberikan warna yang tersendiri terhadap watak siswanya kedepan.Yaitu teladan yang ditunjukan oleh seorang guru akan lebih mudah dan cepat diserap atau melekat dalam perilaku siswa didiknya dibandingkan dengan materi mata pelajaran yang disampaikannya.

“Seorang pendidik hanya dapat memberikan kepada anak didiknya apa-apa yang dipunyainya”(Purwanto:2004). Pendapat itu menjelaskan bahwa jika seorang pendidik atau guru itu sendiri sering berbuat sesuatu yang tidak baik atau salah terhadap siswanya maka akan sia-sia semua apa yang telah ia berikan kepada siswanya itu.

Namun, masih banyak guru yang tidak memahami tugas-tugas seorang guru, yang dipahaminya hanya memberikan materi mata pelajaran saja, tetapi tidak disertai dengan mencontohkan perilaku yang baik agar guru dapat menjadi teladan atau panutan bagi semua siswa didiknya tersebut. Bahkan ada guru yang beranggapan bahwa jika proses pembelajaran di kelas telah selesai, maka selesai pula tugasnya. Bahkan tidak menutup kemungkinan mereka mengabaikan tugas mengajarnya demi kepentingan pribadinya masing-masing. Misalnya apabila seoarang guru mempunyai kepentingan pribadi di luar kegiatan sekolah, maka guru itu akan lebih mementingkan kepentingan pribadinya itu dibandingkan dengan tugasnya sebagai seorang pendidik. Akhirnya siswanya tersebut hanya diberikan tugas saja, sehingga mereka akan terlantar dan proses belajarnya tidak akan berjalan dengan efektif. Biasanya hal ini sering terjadi pada kelas tinggi yaitu kelas 4,5 dan 6.

Siswa sangat mengharapkan guru yang ideal yaitu yang dapat memberikan keteladanan dan contoh-contoh perilaku yang baik dalam kehidupan sehari-hari, serta bukti apa yang dikatakan guru tersebut pasti siswanya akan melakukan sesuai perintah tersebut. Guru yang baik atau teladan adalah guru yang ketika ia menyuruh siswanya untuk disiplin maka ia harus terlebih dahulu belajar untuk disiplin. Misalnya seorang guru memerintahkan siswanya untuk membuang sampah pada tempatnya, maka gurulah yang terlebih dulu mencontohkan untuk membuang sampah pada tempatnya. Jadi, guru selalu mengedepankan perbuatan kemudian menyampaikan kepada siswa didiknya. Karena anak-anak selalu melihat dan mencontoh apa yang dilkukan seorang gurunya. Tetapi jika hanya mendengarkan saja pasti yang didengarnya itu akan terlintas sesaat kemudian akan hilang oleh perbuatan guru lainnya.

Untuk itu, menjadi seorang guru harus bisa dijadikan teladan oleh semua siswa didiknya, mengetahui dan memahami tugas-tugas seorang guru yang baik dan teladan bukan hanya memberikan materi mata pelajaran saja tetapi memberikan contoh perilaku yang dapat menumbuhkan dan mengembangkan akhlak dan perilaku siswa didiknya, apalagi siswa sekolah dasar mudah menyerap apa yang dicontohkan oleh orang yang lebih dewasa terutama gurunya.

REFERENSI:

Purwanto, Ngalim. 2004. Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Mikarsa, Hera Lestari. 2007. Pendidikan Anak di SD. Jakarta: Universitas

Terbuka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar