Selasa, 17 November 2009

UPAYA PENINGKATAN PROSES PENDIDIKAN DI DAERAH TERPENCIL

UPAYA PENINGKATAN PROSES PENDIDIKAN DI DAERAH TERPENCIL

Oleh : Warman Deka ( 0902934 )

Dalam kenyataannya proses pendidikan di daerah- daerah terpencil itu memiliki banyak kendala, diantaraya adalah sarana transportasi yang masih jarang, keadaan alam, jarak tempuh yang sangat jauh, sarana teknologi yang terbatas, serta masih banyak lagi kendala yang mempengaruhi proses pendidikan di daerah terpencil.

Daerah – daerah yang bisa di katagorikan sebagai daerah terpencil itu antara lain Dusun Brau, Batu - Jawa Timur dan Desa Tapang Sebeluh, Sanggau - Kalimantan Barat, Garut - Jawa Barat, dan masih banyak lagi daerah – dearah di Indonesia yang masuk katagori daerah terpencil.

Keadaan sekolah yang menjadi sarana utama dalam proses pendidikan di daerah- daerah tersebut bisa di bilang kurang layak, baik dari segi bangunan maupun dari segi sarana dan prasarana, sebagai contoh di daerah Garut - Jawa Barat masih banyak sekolah – sekolah yang bangunan – bangunannya sudah hampir roboh setra atap – atap yang bocor, kemudian dari segi sarana dan prasarana masih banyak yang tidak sesuai dengan apa yang dibutuhkan siswa dalam proses belajar, apalagi dengan sering berubah – ubahnya kurikulum, maka makin keringgalan lah pendidikan di daerah tersebut .

Dilihat dari fakta lapangan seperti ini diperlukan peranserta pemerintah dan seluruh warnga masyarakat sekitar untuk bisa memperbaiki keadaan pendidikan di daerah tersebut. Dalam hal ini, peranserta pemerintah daerah adalah yang paling utama, selain harus menunjang sarana dan prasarana sekolah baik itu alat- alat penunjang pendidikan maupun pengadaan tenaga pendidik(guru) yang berkualitas, mereka juga di tuntut untuk bisa megenalkan pendidikan kepada masyarakatnya, sebab kebanyakan masyarakat di daerah terpencil kurang mengetahui betapa pentingnya arti pendidikan. Sebagai contoh, seorang petani yang kurang mengerti pandidikan lebih senang kalau melihat anaknya menjadi petani lagi ketimbang melihat anaknya ikut sekolah.

Menurut sumber yang saya baca, kriteria sekolah kurang baik atau sekolah yang mendapat binaan adalah:

Sekolah yang memiliki ujian akhir kurang baik

Sekolah yang mempunyai potensi untuk melaksanakan inovasi tetapi belum diberdayakan secara optimal

Sekolah yang mampu mengadopsi dan mengadaptasikan hasil transformasi budaya, ilmu, metode baru, dan etos kerja yang tinggi dar rekan guru yang lebih berprestasi yang berasal dari sekolah yang relatif lebih maju

Sekolah yang belum mempunyai keunggulan dalam sistem pembelajaran yang memungkinkan siswa belajar secara bermakna tetapi mempunyai motivasi yang tinggi untuk meningkatkan dan mengembangan di sekolahnya

Tetapi tidak sedikit pula sekolah – sekolah yang sudah di dukung dengan sarana dan prasarana tetapi dilihat dari hasil ujian sekolah- sekolah tersebut memperoleh hasil yang buruk, nah di sana berati faktor tenaga pengajarnya kurang berbobot, kenapa demikian? Mungin disebabkan karena faktor tunjangan dari pemerintah kepada para pengajar dianggap kurang, karena tidak sedikit para pengajar yang mulai berleha – leha dalam proses mengajarnya dengan alasan mereka kurang mendapat perhatian dari pemerintah. Padahal peran tenaga pengajar sangan penting dalam upaya peningkatan kualitas serta kuantitas pendidikan di negara ini.

Selain itu ada pula kriteria sekolah baik yang dijadikan sebagai sekolah pembina adalah :

Kualitas proses pembelajaran yang tinggi di wilayahnya ditunjukkan dengan perolehan ujian akhir sekolah

Kualitas hasil belajar siswa tinggi

Sumber daya pendidikan yang tersediamemadai dan berkualitas Mempunyai potensi untuk melaksanakan pendampingan terhadap sekolah lain yang dibutuhkan . Mampu mentransformasikan budaya ilmu, pengalaman, dan etos kerja yang tinggi kepada rekan guru yang memerlukan dan Mempunyi keunggulan dalam sistem pembelajaran dan budaya mutu yang memungkinkan siswa belajar secara bermakna untuk mencapai suatu kompetensi

Dengan upaya – upaya yang di lakukan oleh setiap lapisan masyarakat diharapkan bisa memperbaiki sistem pendidikan di daerah terpencil, dan diharapkan pula tidak adanya lagi daerah- darah yang di katagorikan sebagai daerah yang tertinggal, baik dari segi pendidikan maupun dari segi sosial. Tapi yang paling penting dari keduahal tersebut adalah upaya perbaikan dalam proses pendidikan, karena pendidikan adalah modal utama untuk kemajuan suatu daerah atau pun suatu negara.

REFERENSI

Tgk Amri Al-burnuni Al-Asyi. 2006 “ Bangunan pendidikan di daerah tepencil” [ online]

Tersedia : http : // www.gudanginformasi.com [26 Oktober 2009].

“ Guru Terpencil Jangan Selalu Dipinggirkan” 2008 [online ] Tersedia :

http :// www.kompas.com [2006 Oktober 2009].

Tidak ada komentar:

Posting Komentar