Selasa, 17 November 2009

UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR

UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR

Oleh : Witri Gimawati (0902910)

Menurut Ahmadi dan Syuhadi (1986:27) “motivasi adalah hal-hal yang mendorong aktivitas-aktivitas yang merupakan alasan dilakukannya suatu perbuatan”. Sedangkan menurut Donald (Hamalik, 2001:158) “motivasi adalah perubahan energi dalam diri (pribadi) seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan”.

Dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah perasaan dan reaksi yang timbul dari diri sebagai alasan seseorang untuk mencapai suatu tujuan dan untuk mendorong untuk menjadi tahu tentang sesuatu dan membangkitkan semangat dalam belajar.

Frandsen (Ahmadi dan Syuhadi, 1986:67) menyebutkan hal yang mendorong (motivasi) seseorang untuk belajar sebagai berikut :

  1. Adanya sifat ingin tahu dan ingin menyelidiki dunia yang lebih luas.
  2. Adanya sifat kreatif yang ada pada manusia dan keinginan untuk selalu belajar.
  3. Adanya keinginan untuk mendapatkan simpati dari orang tua, guru dan teman-teman.
  4. Adanya keinginan untuk mendapatkan rasa aman bila menguasai pelajaran.

Biasanya murid Sekolah Dasar memiliki karakter menyerupai hal-hal yang mendorong motivasi yang disebutkan di atas. Oleh karena itu, kita sebagai Guru harus menjadi motivator bagi mereka untuk menumbuhkan semangat dan sikap senang tehadap pelajaran. Motivasi erat kaitannya dengan belajar. Jika motivasi kurang maka keinginannya utuk belajar pun kurang, dan jika motivasi itu kuat maka keinginannya untuk belajar pun akan lebih.

Hamalik (2001:162-163) membagi motivasi menjadi dua jenis yaitu sebagai berikut :

  1. Motivasi intrinsik yaitu suatu dorongan yang berasal dari dalam individu.
  2. Motivasi ekstrinsik yaitu suatu dorongan yang berasal dari luar diri individu/faktor-faktor dari luar situasi, seperti : angka, hadiah dan sebagainya.

Kedua motivasi tersebut sangat berpengaruh satu sama lain. Jika hanya motivasi intrinsik saja yang dikembangkan maka hasilnya akan buruk sekali jika tidak diimbangi dengan motivasi ekstrinsik. Oleh karena itu kita sebagai Guru yang memotivator siswa harus seimbang memberikan motivasi terhadap anak didik.

Sardiman (2001:83) membagi fungsi motivasi dalam belajar menjadi tiga yaitu sebagai berikut :

  1. Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energi.
  2. Menentukan arah perbuatan.
  3. Menyeleksi perbuatan.

Jadi fungsi motivasi itu adalah penggerak hati siswa untuk berbuat. Antara menentukan arah perbuatan dengan melakukan kebaikan atau melakukan hal-hal yang berguna. Tidak hanya itu untuk membedakan mana yang baik dan mana yang buruk. Untuk mengarahkan manusia kea rah yang lebih baik dan lebih bermanfaat.

Hover (Hamalik, 2001:163-164) mengemukakan prinsip-prinsip motivasi sebagai berikut :

  1. Pujian lebih efektif daripada hukuman.
  2. Semua murid mempunyai kebutuhan-kebutuhan psikologis (yang bersifat dasar) tertentu yang harus mendapat kepuasan.
  3. Pemahaman yang jelas terhadap tujuan-tujuan yang akan merangsang motivasi. Pujian-pujian yang datangnya dari luar kadang-kadang diperlukan dan cukup efektif untuk merangsang minat yang sebenarnya.
  4. Kegiatan-kegiatan yang akan merangsang siswa-siswa yang kurang, mungkin tidak ada artinya (kurang berharga) bagi para siswa yang tergolong pandai.

Motivasi itu bertolak dengan disiplin karena motivasi itu untuk memberikan dorongan terhadap siswa untuk belajar dengan cara pujian itu juga merupakan salah satu hal yang diberikan guru untuk memotivasi anak didiknya.

Guru juga harus mengetahui psikologis anak itu sendiri karena guru bisa memberikan motivasi dari cara memperdalam psikologis anak tersebut.

Guru harus memberikan pemahaman tentang pembelajaran untuk lebih bisa memberikan motivasi terhadap anak.

Selain itu pula, guru harus melakukan kegiatan-kegiatan yang menarik untuk merangsang motivasi anak.

Peningkatan Motivasi Belajar

Hamalik (2001 : 166-167) menyatakan bahwa guru dapat menggunakan cara untuk menggerakan atau mebangkitkan motivasi belajar. Sebagai berikut :

  1. Memberi angka
  2. Saingan
  3. Memberi ulangan
  4. Mengetahui hasil
  5. Pujian
  6. Suasana yang menyenangkan
  7. Tujuan yang diakui dan diterima baik oleh siswa

Maksud dari mebei angka disini menurut pembuat makalah yaitu guru memberikan angka dari hasil pekerjaan anak tersebut, bila angkanya besar maka motivasi untuk belajar lebih giat pun lebih besar karena ingin mendapatkan angka yang lebih tinggi.

Saingan dapat dijadikan sebagai motivasi belajar, karena anak akan termotivasi jika anak itu mempunyai keinginan untuk lebih dari teman-temannya. Dan jika anak itu sudah tersaingi oleh teman-temannya.

Memberikan ulangan, Guru memberikan ulangan untuk memberikan motivasi kepada anak untuk lebih rajin belajar, karena anak akan belajar jika mengetahui akan ada ulangan. Anak juga harus mengetahui hasil ulangan mereka, karena itu juga salah satu motivasi untuk mengajak mereka lebih giat belajar lagi.

Pujian, anak sekolah dasar sangat senang sekali di puji, hal ini merupakan hal yang membantu anak termotivasi untuk menjadi lebih baik. Dan guru juga harus mempunyai hl-hal yang bisa menyenangkan anak supaya anak tidak jenuh dan cepat bosan.

Jadi motivasi adalah perasaan dan reaksi yang timbul dari diri sebagai alasan seseorang untuk mencapai suatu tujuan dan untuk mendorong untuk menjadi tahu tentang sesuatu dan membangkitkan semangat dalam belajar. Motivasi ada yang timbul dari diri sendiri dan ada yang berasal dari luar. Fungsi motivasi itu sendiri itu sebagai pendorong atau penggerak untuk melakukan suatu hal dan untuk melakukan tujuan yang akan dicapai.

Memberikan motivasi terhadap anak didik tidak lah sulit, banyak cara-cara untuk memotivasi anak misalnya dengan memberikan pujian, memberikan nilai yang bagus, dll. Maka dengan sendirinya anaka akan termotivasi untuk mewujudkan tujuan mereka.

Referensi

Ahmadi, Abu dan Syuhadi, 1986. Tanya Jawab Ilmu Pendidikan, Jakarta: Balai Pustaka.

Hamalik, Oemar. 2001. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara

Sardiman. 2001. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Mk, Ahmad. 2009. “Meningkatkan Motivasi Belajar”[online]. Tersedia http://one.indoskripsi.com// (25 Oktober 2009).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar