Selasa, 17 November 2009

PERANAN DAN FUNGSI PENDIDIKAN DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MURID

PERANAN DAN FUNGSI PENDIDIKAN DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MURID

Oleh: Rini Nurani (0902943)

Proses belajar mengajar merupakan inti dari proes pendidikansecara keseluruhan dimana guru sebagai pemegang peranan utama. Pengertian proses belajar mengajar dikemukakan oleh Usman (1989: 1) bahwa: proses belajar mengajar merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif dalam mencapai tujuan tertentu.

Dari pengertian tersebut, dapat dikatakan bahwa guru memegang peranan utama dalam proses belajar mengajar, dimana guru sebagai pendidik dan murid sebagai peserta didik. Proses pembelajaran mempunyai tujuan untuk mengasuh, mendidik, membimbing, membina, serta memimpin anak anak didiknya menjadi orang yang memperoleh kebahagiaan hidupnya baik di dunia maupun di akhirat.

Aktivitas belajar yang dilakoni oleh murid sebagai pelajar dan aktivitas yang dilakukan guru sebagai tugas professional guru dalam pandangan Sudjana (1994: 31) bahwa: kegiatan yang diharapkan mendorong murid untuk lebih aktif dan lebih bergairah dalm belajar karena kegiatan belajar dan mengajar yang berdaya guna dimaksudkan untuk mencapai tujuan tujuan pengajaran atau pembelajaran.

Pendapat tersebut menganalisis bahwa guru dalm proses pembelajaran dapat mencapai tujuannya, diharapkan dalam proses kegiatan belajar mengajar guru dapat meluapkan kreatifitasnya agar murid tidak merasa jenuh dan bosan. Seorang guru harus bias menjadikan suasana kelas tetap hidup. Misalnya dengan memberikan simulasi di sela sela pembelajaran.

Sehubungan dengan fungsinya sebagai pengajar, pendidik dan pembimbing, maka di perlukan adanya berbagai peranan pada diri guru. Menurut Sadirman (2005: 144) peranan guru adalah sebagai infarmator, organisator, motivator, inisiator, transmitter, mediator dan evaluator.

a. Informator,

Dalam hal ini guru berfungsi sebagai pelaksana informative labolaturium, studi lapangan dan sumber informasi kegiatan akademik maupun umum.

b. Organisator,

Dalam hal ini guru berperan sebagai pengelola kegiatan akademik, silabus dan lain lain. Komponen komponen yang berkaitan dengan kegiatan belajar mengajar, emua di organisasikan dengan sedemikian rupa, sehingga dapat mencapai efektivitasdan efesiensi dalam belajar pada diri sendiri.

c. Motivator,

Dalam hal ini guru sangat berperan penting. Artinya dalam rangka meningkatkan kegairahan dan pengembangan kegiatan siswa, guru harus dapat merangsang dan memberikan dorongan terbhadap siswa. Menumbuhkan aktivitasdan daya cipta (kreativitas), sehingga terjadi dinamika dalam proses belajar mengajar.

d. Inisiator,

Dalam hal ini guru berperan sebagai pencetus ide ide dalam proses belajar. Ide ide yang dimiliki harus sekreatif mungkin agar murid dapat mencontohnya.

e. Transmitter,

Dalam kegiatan belajar mengajar guru jugaakan bertindak selaku penyebar kebijaksanaan pendidikan dan pengetahuan.

f. Fasilitator,

Guru dalam hal ini akan memberikan fasilitas kemudahan dalam proses belajar mengajar sehingga kegiatan belajar berlangsung secara efektif.

g. Mediator,

Guru dalam hal ini dapat diartikan sebagai penengah dalam kegiatan belajar mengajar siswa. Misalnya menengahi atau memberikan jalan keluar kemacetan dalam kegiatan diskusi siswa.

h. Evaluator,

Dalam hal ini guru mempunyai otoritas untuk menilai prestasi siswa dalam akademis maupun tingkah laku sosialnya, sehingga dapat menentukan bagaimana siswa ituberhasil atau tidak.

Peter mengemukakan ada tiga tugas dan tanggung jawab guru, yakni:

1. Sebagai pengajar, hal ini lebih menekankan kepada tugas dalam merencanakan dan melaksanakan pengajaran. Dalam tugas ini guru di tuntut memiliki pengetahuan dan keterampilan teknis mengajar, di samping mengetahui ilmu atau bahan yang akan di ajarkan.

Seorang guru dapat dikatakan guru professional jika guru tersebut memiliki 2 aspek yang berhubungan yaitu pengetahuan tentang ilmu atau bahan yang akan di sanpaikan dan keterampilan dalam menyampaikan ilmu tersebut. Jika kedua aspek tersebut telah dimiliki oleh seorang guru, maka kegiatan belajar mengajar akan berlangsung secara efektif.

2. Sebagai pembimbing, guru sebagai pembimbing memberikan tekanan kepada tugas, memberikan bantuan kepada siswa dalam memecahkan masalah yang dihadapinya.

Dalam hal ini guru harus membimbing siswa ketika siswa di hadapkan dengan suatu masalah, tetapi tidak sepenuhnya masalah yang di hadapi mereka di selesaikan oleh guru, karena masalah masalah tersebutlah yang dapat membuat siswa berubah ke arah yang lebih dewasa.

3. Sebagai administrator, pada hakekatnya hal ini merupakan jalinan antara ketatalaksanaan bidang bidang pengajaran dan ketatalaksanaan pada umumnya. Namun demikian, keterlaksanaan bidang pengajaran lebih menonjol dan lebih di utamakan bagi profei guru.

Hal ini berkaitan dengan hubungan yang baik antara pihak guru dengan tatalaksana dalam hal administrasi siswa terhadap sekolah. Misalnya pembayaran uang SPP dan DSPT.

Kesimpulan:

1. Guru memiliki peranan utama dalam proses belajar mengajar.

2. Dalam pendidikan, guru memiliki tujuan untuk mengasuh, mendidik, membimbing, membina, serta memimpin anak anak didiknya menjadi orang yang memperoleh kebahagiaan hidupnya baik di dunia maupun di akhirat.

3. guru berperan sebagai infarmator, organisator, motivator, inisiator, transmitter, mediator dan evaluator.

4. Guru memiliki tugassebagai pengajar, pembimbing, dan administrator bagi siswa.

Daftar Pustaka:

Usman, 1989, Hasbullah, 2006. Dasar Dasar Ilmu Pendidikan. Banjarmasi PT. raja Grapinndo Jakarta.

Sujana, 1994. Dalam Buku Meningkatkan Aktivitas Murid.

MK, Achmad. 2009. “Hubungan Kerjasama Antara Guru dan Orangtua dalam Meningkatkan Aktivitas Belajar Murid”. [online].tersedia http://one.indoskripsi.com// [25 oktober 2009]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar