Rabu, 18 November 2009

MENJADI SOSOK GURU YANG MEMIKAT HATI

Menjadi Sosok Guru yang Memikat Hati

Oleh : Vina Agustina

Pendahuluan

Menjadi seorang guru mungkin bukan merupakan cita-cita utama bagi sebagian orang yang saat ini sudah menjadi guru. Hanya saja jika anda sudah menjadi seorang guru, cobalah menjadi guru yang baik dan andal, salah satunya dengan cara mengurangi prilaku negatif yang mungkin masih anda miliki, jika anda telah menemukan satu perilaku positif darinya.

Guru yang memberi kesan positif pada muridnya adalah guru yang memiliki peran sekaligus. Sejatinya, guru dapat memerankan dirinya sebagai guru. Menjadi guru berkualitas selayaknya menjadi konsensus dan tujuan bersama.

Ada peribahasa berbunyi ‘Guru kencing berdiri, murid kencing berlari’ yang kedengarannya seperti sebuah kontak sosial negatif. Hal yang telah begitu mengakar di masyarakat kita ini terjadi karena seorang guru dicitrakan sebagai orang yang baik, santun, dan cerdas. Perilaku negatif yang dilakukan oleh seorang guru akan menjadi justifikasi masyarakat untuk melakukan perilaku yang sama atau lebih.

Sesuatu yang memikat tentu saja selalu sarat dengan kelebihan dan kesempurnaan dalam berbagai aspek. Aspek-aspek tersebut diantaranya aspek kecerdasan spiritual, aspek kecerdasan emosi, aspek kecerdasan intelektual, aspek kecedasan sosial, dan aspek kecerdasan fisik.

Tulisan ini memaparkan bagaimanakah kriteria guru yang dapat memikat hati para muridnya.

Cerdas Spiritual

Keteladanan spiritual yang dimiliki seorang guru dapat dikatakan bagaimana seorang guru tersebut memiliki hubungan yang dekat dengan Sang pencipta, seperti senantiasa menjalankan shalat lima waktu, pandai membaca Al-Qur’an dan rajin puasa sunnah.

Guru yang baik senantiasa mendoakan kebaikan dunia dan akhirat bagi murid-muridnya. Secara pribadi ia memaafkan apabila murid-muridnya berbuat salah dan ia bahkan memohonkan ampunan dari Allah untuk mereka. Ia juga selalu memohonkan kecerdasan dan rahmat untuk murid-muridnya.

Selain itu, seorang guru diharapkan dapat berlaku ikhlas dalam mengajar dan selalu memberikan nasihat-nasihat kebaikan kepada murid-muridnya, serta dapat melakukan suatu pekerjaan atau menyelesaikan sesuatu dengan baik. Menurut saya, akhlakpun berperan dalam membentuk kecerdasan spiritual.

Cerdas Emosi

“Tidak ada suatu bangsa yang dapat mencapai kebesarannya tanpa bangsa tersebut memiliki suatu kepercayaan yang mempunyai dimensi-dimensi moral untuk menopang suatu peradaban moral” (John W. Gardner). Dari ungkapan tersebut dapat kita simpulkan bahwa kecerdasan emosi atau moral sangat berpengaruh dan harus dimiliki oleh setiap guru, diantaranya adalah sabar, adil, jujur, berani, penuh perhatian, murah hati, percaya diri, konsisten, dapat memahami kejiwaan murid, dan menghargai perbedaan antar individu. Inilah beberapa sifat yang seharusnya dimiliki setiap guru dan diterapkan kepada muridnya.

Cerdas Intelektual

Menjadi seorang guru yang dapat menguasai materi saja ternyata tidak cukup. Guru juga dituntut untuk dapat menyampaikannya dengan baik. Dengan kata lain, seorang guru harus menyajikan materi pelajaran dengan cara yang menarik minat belajar murid-muridnya. Menurut Peter Drucker(1992) “Dunia ini tidak akan menjadi padat karya, tidak akan menjadi padat bahan baku, tidak akan menjadi padat energi, tetapi akan menjadi padat ilmu pengetahuan”.

Sepertinya sudah menjadi harga mati bahwa seorang guru harus sudah menyiapkan diri sebelum mengajar sehingga anak didik tidak terkurangi hak-haknya untuk mendapatkan pendidikan yang bermutu.

Kemajuan ilmu pengetahuan dan tekologi begitu cepat. Oleh karena itu seorang guru harus berpacu dalam meningkatkan wawasan pengetahuan melalui teknologi yang semakin memanjakan manusia.

Bahasa adalah kultur. Bahasa adalah alat untuk menyampaikan isi pikiran, berinteraksi, dan mengekspresikan diri. Ketrampilan berbahasa merupakan softskill yang harus dimiiki seorang guru. Dalam hal ini, seni mengajar setiap guru dapat dilihat. Seni mengajar menurut saya adalah kecerdasan seorang guru dalam menyampaikan meteri dengan cara yang sedemikian rupa menarik dan mudah diterima oleh muridnya dengan baik.

Cerdas Sosial

Guru hendaknya betutur kata yang baik, benar, dan lembut. Sepertinya ketiga hal mendasar tersebut patut menjadi perhatian bagi setiap pendidik, yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain.

Sebagai pendidik, hendaknya hubungan antara guru dan murid tidak diciptakan dalam keadaan yang kaku dan dingin. Guru dan murid dapat menciptakan suasana yang lebih hangat dalam tataran partner, teman curhat dan diskusi, dan tentu saja menjadi teladan, karena di sekolah guru menjadi orangtua tardekat yang dapat dicontoh oleh anak didiknya.

“senyum dihadapan wajah saudaramu adalah sedekah”. Guru yang cerdas dan kreatif selayaknya menciptakan Susana yang menyenangkan, menghadirkan senyum tulus dan sesekali meningkahi pelajaran dengan sentuhan humor. Tak ada salahnya juga jika sesekali guru memberikan penghargaan berupa hadiah kepada muridnya, ini akan meningkatkan tali kasih antara pendidik dan anak didik.

Di sekolah, perselisihan antara murid mungkin akan sering ditemui. Sikap seorang pendidik dalam menyelesaikan perselisihan antara murid hendaknya tidak memihak. Guru harus melihat masalah secara jernih dan mencari penyelesaian yang baik, seperti jalan damai.

Jadilah guru yang dapat menarik bagi muridnya, salah satunya dengan cara membuat hati para murid senang akan keberadaan guru tersebut, baik karena faktor dalam ataupun luar (penampilan).

Cerdas Fisik

Sudah fitrahnya manusia menyukai kebersihan. Seorang guru yang mencintai kebersihan akan memberikan pengaruh pada anak didiknya. Selain mencintai kebersihan, seorang guru harus giat dalam olahraga dan cekatan dalam kesehariannya, serta berpenampilan yang menawan agar berdampak positif kepada anak muridnya.

Jangan sekali-kali seorang guru nenunjukkan keadaan buruknya dihadapan murid, misalnya tampak tidak begairah atau lemas, karena hal itu akan menurunkan semangat belajar murid.

Penutup

Fakta dan pendapat beberapa ahli dalam tulisan ini dapat memberikan sedikit wawasan bagi anda yang membaca pada umumnya, dan bagi anda yang ingin atau sudah menjadi guru pada umumnya. Menjadi seorang guru yang memikat dan disenangi murid-muridnya memang tidak mudah, tapi seorang guru yang professional harus mampu membuat muridnya senang dengan keberadaannya. Saya percaya bahwa setiap guru pasti memiliki kemamuan dasar dari beberapa aspek yang dapat menjadikannya sebagai guru yang memikat. Hindari kekerasan pada anak, dan jadilah pendidik yang bisa menyenangkan anak didiknya, kerena itulah pekerjaan seorang guru yang harus utama dilakukan.

Referensi

Nofrianto Sulung(2007). The Golden Teacher:7 poin menjadi guru yang memikat. Depok:PT. Lingkar Pena Kreatif.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar