Selasa, 17 November 2009

PENGENALAN PENDIDIKAN SEKS PADA USIA DINI

Pengenalan Pendidikan Seks Pada Usia Dini

Oleh : Stephani Rosalina ( 0902908 )

Pada saat ini perkembangan zaman terhadap pergaulan menyimpang semakin merajalela terhadap para remaja bahkan saat ini penyimpangan tersebut sudah sampai pada anak-anak.Perantara para orang tua pun sangat penting terhadap perkembangan anak.Sifat moral anak akan mempengeruhi perkembangan bangsa.Sehingga penting bagi anak untuk diperkenalkan tentang pendidikan seka agar anak tersebut tidak terjerumus pada hal yang merugikan mereka atau pun orang disekitarnya.

Dekan Fakultas Psikologi Universitas Medan Area Irna Minauli, di Medan, Rabu (21/10), mengatakan berbagai informasi tentang seks sangat mudah didapat para remaja dari luar lingkungan rumah, maka perlu pendidikan seks dari orang tua. Pada dasarnya pendidikan seks wajib diberikan pada anak sedini mungkin.

Hal tersebut dapat dimulai saat anak berusia 3-4 tahun, karena padausia ini anak sudah mengerti mengenai organ tubuh mereka.Pendidikan seks pada anak diharapkan dapat menghindari anak dari resiko negative perilaku seksual.

Saat ini pendidikan seks masih dianggap tabu,terutama jika harus diberikan pada anak-anak.Ada kekhawatiran bahwa jika anak-anak mendapat pendidikan seks,mereka akan terjerumus kedalam pergaulan seks bebas.

Kekhawatiran seperti itu tidaklah perlu jika pendidkan seks diberikan secara proporsional.Pendidikan seks yang diberika saat ini bukan untuk segera dilaksanakan, tetapi untuk bekal mereka kelak. Selain itu justru untuk menjaga dari kehidupan seks bebas,penyimpangan seksual, memahami bahaya seks bebas.

Untuk para orang tua sebaiknya mengajarkan anak-anaknya memahami pendidikan seks sejak dini, karena sejak usia dibawah 3 tahun mereka sudah harus mencapai pemahaman mengenai gender ( jenis kelamin ) mereka,apakah laki-laki ataukah perempuan.

Pengertian memahami perbedaan gender harus diikuti oleh pembiasaan keseharian sekaligus untuk menanamkan bahwa permasalahan seks adalah persoalan yang sangat pribadi dan bukan untuk bergurau, misalnya mamfokuskan pada pengenalan organ-oragan seksnya, missal pada sat mereka mandi memisahkan waktu mandi jika orang tua memiliki anak peremouan dan laki-laki.

Menurut pakar psikologi, Dr. Rose Mini A.P., M.Psi., “Memberikan pendidikan seks pada anak sangat penting, bahkan meski dia tidak bertanya soal itu. Seiring perkembangan zaman, anak bisa mendapatkan informasi seks dari mana saja. jangan sampai dia menerima informasi yang salah, karena konsepnya berbeda.” Anak yang memiliki konsep beda mengenai seks akan terbawa hingga dewasa dan memengaruhi pola pikirnya kelak.

Selain pembiasaan secara konker melalui aktivitas keseharian, orang tua wajib menjalin komunikasi yang kuat, sehingga saat orang tua mendapatkan pertanyaan atau perlu menjelaskan mengenai masalah perkembanga seksual ini, setidaknya memiliki suatu pengertian dan saling membutuhkan untuk mendengarkan dan mengolah persoalan secara bjek. Penyebab dari tingkah laku seks bebas, adalah pengaruh teman,kepribadian yang rapuh dan keluraga yang kurang harmonis.Karena itu ketahanan

keluarga merupakan hal yang penting.

Dengan banyaknya sumber informasi yang dapat memenuhi rasa ingin tahunya mengenai masalah seksual, maka orang tua harus berani mengambil alih tanggung jawab sebagai nara sumber pendidikan seksual. Sehinngga anak tidak mendapatkan bayangan yang salah tentang kehidupan social yang sesungguhnya.

Beberapa tindakan yang harus dilakuka orang tua untuk mencegah anak mengalami relasi seksual diusia dini,yaitu :

1 . Tidak menganggap enteng komentar-komentar gurauan seperti cinta monyet , atau istilah calon menantu.

2. Tidak membiarkan anak 10-12tahun berpergian bersama teman-temannya tanpa dampingan orang dewasa.

3. Tidak melengkapi kamar tidur dengan perlatan elektonik yang lengkap, bahkan sebaiknya kamar tidur hanya berfungsi untuk tidur atau berganti pakaian saja.

4. Mengontrol koleksi buku, majalah, novel dan bentuk informasi apapun yang ada disekitar lingkungan rumah, apabila terlanjur menemukan kasus anak yang pernah mengkses situs internet porno,orang tua pun perlu secara tegas menyatakan kekecewaan.

Dengan demikian untuk mencegah tejadinya pergaulan bebas ataupun seks bebas. Maka para orang tua perlu memberikan tindakan penanaman moral dan nilai yang dapat dipahami oleh anak dan bersikap baik saat bersama orang tua maupun pada saat orang tua tidak ada.

Referensi :

Admin.2008.”post comment” [online].Tersedia : http://www.edubenchmark.com.[9 oktober 2009]

Media,Indonesia.2009.[online].Tersedia : www.mediaindonesia.com/.../Pendidikan-Seks-Dini-Penting-untuk-Cegah-Pergaulan-Bebas - Tembolok

Tidak ada komentar:

Posting Komentar