Selasa, 17 November 2009

MENDIDIK DALAM KEHIDUPAN

Nama : Alis Muliawati Rizki

NIM : 0902898

Prodi : PGDS 1 C

MENDIDIK DALAM KEHIDUPAN

Apa yang di maksud dengan mendidik?

Dapat dikatakan bahwa mendidik ialah memimpin anak . Memang mudah kata-kata itu, tapi sesungguhnya tak semudah dengan apa yang kita sangka. Ungkapan tersebut mengandung banyak masalah yang dalam dan luas meliputi semua tindakan mengenai gejala pendidikan.

Kebanyakan orang masih menanggap mudah terhadap hal mendidik itu. Kebanyakan pula orang tua mendidik anak-anaknya yang hanya berdasarkan pengalaman-pengalaman pribadinya saja. Bahkan dari mereka banyak yang meniru perbuatan nenek moyangnya yang belum tentu benar dan baik.

Berdasarkan pemikiran yang ada mendidik yang sebenarnya adalah proses yang cukup lama, kita memrlukan proses agar dapat mendidik. Kita juga perlu ilmu yang sangat matang, agar ilmu yang kita peroleh dapat tersalur dengan benar dan berada pada jalur yang benar pula.

Demikian pula seorang pendidik terhadap anak didiknya, ia berusaha membimbing atau memimpin pertumbuhan anak baik jasmani maupun rohaninya. Dalam pertumbuhan jasmani dan rohani, anak akan berkembang sendiri dan perkembangannya itu menurut tempo dan iramanya sendiri pula yang tidak sama antara satu anak dengan anak lainnya karena anak mempunyai pembawaan dan bakat masing-masing.

Menurut uraian yang saya dapat, perumpamaan pendidikan sebagai seorang tukang kebun, kita harus berhati-hati. Kita tidak dapat menyamakan begitu saja pekerjaan tukang kebun dan pendidik. Karena pertumbuhan seorang anak tidak dapat disamakan dengan pertumbuhan sebatang tanaman. Jika perkembangan anak dapat di tentukan dapat di tentukan hanya dengan hukum-hukum biologis yang sudah tetap .

Pendidik hendaknya berusaha agar anak didik tersebut menjadi manusia yang lebih mulia. Anak atau manusia itu adalah mahluk yang berpribadi dan berkesusilaan. Ia dapat dan sanggup hidup menurut norma-norma kesusilaam, ia dapat memilih dan menentukan apa-apa yang akan dilakukannya, dan menghindari atau menolak segala yang tidak disukainya.

Seorang tukang kebun yang menyebarkan atau menanam biji , tidak akan khawatir bahwa tanaman yang satu akan agresif dan uang lain akan baik hati. Yang lain akan lengah dan tidak menurut, sedangkan yang itu akan sungguh-sungguh patuh, dan sebagainya. Tapi sebaliknya, dalam mendidik anak-anak hal semacam itu mungkin sekali terjadi .

Jadi, teranglah bahwa perkembangan anak manusia tidak dapat disamakan begitu saja dengan berkembangan biologis melulu, seperti pada tumbuh-tumbuhan. Dalam hal ini, berhati-hatilah kita mengumpamakan pekerjaan pendidik itu dengan pekerjaan seorang tukang kebun.

Referensi

Purwanto, Ngalim. 2004. Ilmu Pendidikian Teoretis Dan Praktis. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar