Selasa, 17 November 2009

PERAN SEORANG KEPALA SEKOLAH DI DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN DAN KERAJINAN GURU BANTUANNYA DI SEKOLAH DASAR

PERAN SEORANG KEPALA SEKOLAH DI DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN DAN KERAJINAN GURU BANTUANNYA DI SEKOLAH DASAR

Oleh : Yuniar Afrilian (PGSD-IC)

NIM : 0902911

Pendidik/guru merupakan pelaku utama dalam proses peningkatan mutu pendidikan di Indonesia. Masalah peningkatan mutu pendidikan di Indonesia terutama di sekolah dasar, merupakan masalah yang sangat kompleks dan penting sesuai dengan UU RI No.20 Tahun 2003 yang berbunyi ”Sistem pendidikan nasional harus menjamin pemerataan pendidikan, peningkatan mutu serta revelensi dan efesiensi manajemen pendidikan untuk menghadapi tantangan sesuai dengan tuntutan perubahan lokal, nasional maupun global. Dari kutipan UU tersebut jelaslah bahwa pendidikan di Indonesia harus mampu membawa perubahan bagi anak/pelajar, sehingga mereka mampu menghadapi persaingan baik lokal, nasional maupun global. Maka, kedisiplinan dan profesionalisme guru harus lebih ditingkatkan, agar memiliki rasa tanggung jawab yang penuh dalam diri seorang guru.

Pengertian kedisiplinan dilihat dari profesi seorang guru adalah sikap dan nilai-nilai di sekolah agar proses belajar mengajar dapat berjalan lancar sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai. Tapi, banyak fakta yang kita sering temukan dalam kehidupan sehari-hari tentang buruknya kedisiplinan dan kurangnya profesionalisme seorang guru. Misalnya, ada guru yang malas dalam menjalankan tugasnya, bahkan ada guru yang datang ke sekolah ketika akan menerima gaji saja.

Selain guru sosok kepala sekolah juga memiliki peranan yang sangat penting. Selain berperan sebagai administrator, kepala sekolah juga berperan sebagai pengambil kebijaksanaan keputusan tertinggi di sekolah, sekaligus dapat menindak tegas guru bantunya yang tidak profesional dan kurang disiplin didalam melaksanakan tugas sesuai dengan tuntutan utama dan kode keguruan. Oleh sebab itu baik buruknya suatu sekolah akan sangat ditentukan oleh kinerja kepala sekolahnya.

Ciri-ciri Guru yang Disiplin dan Profesional

Kusuma Atmajaya (1984) mengemukakan bahwa “Baik dan lengkapnya pengaturan kurikulum, metode megajar, dan sarana pendidikan lainnya sangatlah ditentukan oleh guru sebagai pelaksana”. Oleh karena itu pemerintah harus melakukan berbagai usaha untuk meningkatkan mutu guru. Misalnya, peningkatan sarana prasarana, peningkatan kemajuan guru melalui peraturan-peraturan dan sanksi-sanksi bagi yang melanggar peraturan tersebut. Sikap guru yang disiplin dan profesional adalah kunci sukses peningakatan mutu pendidikan.

Ciri guru profesional dan disiplin :

1. Disiplin terhadap perundang-undangan;

2. Disiplin taat terhadap organisasi profesi;

3. Sikap hormat dan bekerjasama dengan teman seprofesi;

4. Memelihara sikap terhadap anak didik;

5. memelihara sikap terhadap tempat kerja;

6. Memelihara hubungan yang baik dengan atasan;

7. Disiplin terhadap pekerjaan.

Upaya Peningkatan Kedisiplinan Guru Melalui Kepemimpinan Kepala Sekolah

Menurut Joni (1980) “Setiap kepala sekolah harus mampu menjadi pendorong dan motivator bagi bawahannya, agar tercipta situasi dan kondisi belajar yang efektif”. Berdasarkan pendapat di atas seorang kepala sekolah sangat dituntut untuk mempengaruhi guru bantunya untuk melaksanakan tugas-tugasnya secara profesional.

Sikap kepemimpinan seorang kepala sekolah dalam menjalankan dan menggerakkan guru bantunya sesuai dengan mekanisme dan aturan yang berlaku tanpa ada intimidasi ataupun tekanan akan sangat mempengaruhi seorang guru bantu dalam menjalankan tugas-tugasnya akan disiplin dan rajin. Dan sebaliknya, jika bila seorang kepala sekolah dalam menjalankan dan menggerakkan guru bantunya tidak sesuai dengan aturan dan mekanisme yang berlaku tanpa memperhatikan asas kebijaksanaan, maka dipastikan guru bantu tersebut akan tertekan dan tidak akan profesional .

Langkah-langkah untuk meningkatkan kedisiplinan dan kerajinan guru bantu di sekolah :

1. Langkah Preventif : langkah ini untuk mencegah tingkah laku guru bantu yang dapat mengurangi kedisiplinan dalam menjalankan tugas-tugasnya. Langkah ini mempunyai 4 strategi, yaitu :

a. Membuat aturan dan tata tertib dan menjalankannya sesuai hasil keputusan bersama.

b. Membuat prosedur dan kebiasaan-kebiasaan sehari-hari sesuai dengan bakat dan minat guru bantu.

c. Menyiapkan kurikulum sekolah yang tepat sesuai dengan kemampuan dan keahlian guru bantu

d. Meningkatkan keprofesionalan kerja kepala sekolah, aga guru bantu dapat termotivasi untuk berprestasi dalam bekerja.

2. Langkah supportif : langkah ini untuk lebih mendukung dan mendorong tingkah laku positif dan disiplin yang dilakukan guru bantu. Langkah ini memiliki 3 strategi, yaitu:

a. Memberi kekuatan keda guru bantu yang akan melakukan tindakan yang bersifat memajukan sekolah.

b. Memberi penghargaan , yang akan lebih mendorong guru bantu untuk lebih berprestasi lagi.

c. Memberi intensif yang berupa tanda jasa yang dapat menjadikan guru bantu akan selalu bertindak secara profesional dan disiplin.

3. Langkah Correctif : langakah ini untuk mengkoreksi dan memperbaiki perilaku guru bantu yang indispliner dan malas. Langkah ini memilki 5 strategi, yaitu :

a. Memberi teguran yang lemah untuk menghentikan tingkah laku guru bantu yang bersifat negatif.

b. Melakukan tindakan yang keras untuk suatu tindakan yang melanggar peraturan.

c. Penghapusan penguatan yang telah diberikan apabila ada tindakan dan tingkah laku yang tidak sesuai dengan aturan dan norma yang berlaku.

d. memberikan sanksi yang logis terhadap pelanggaran tat tertib organisasi.

e. mengeluarkan surat keputusan pertimbangan mutasi kepada guru yang sudah tiga kali mendapat surat peringatan.

REFERENSI

Kusuma,Atmajaya.1984.“Peran Seorang Kepala Sekolah di Dalam Meningkatkan Kedisiplinan

dan Kerajinan Guru Bantunya di Sekolah

Dasar”[online]Tersedia:http//one.indoskripsi.com.3[september 2009]

Joni.1980.” Peran Seorang Kepala Sekolah di Dalam Meningkatkan Kedisiplinan dan Kerajinan

Guru Bantunya di Sekolah

Dasar”[online]Tesedia:http//one.indoskripsi.com.3[september2009]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar