Selasa, 17 November 2009

MENGATASI KESULITAN BELAJAR TERHADAP ANAK SEKOLAH DASAR

Mengatasi Kesulitan Belajar terhadap Anak Sekolah Dasar

Oleh Widi Rahmawati ( 0903903 )

Pembuka

Dalam pembelajaran anak-anak sepertinya sulit sekali menerima materi pembelajaran, baik pelajaran membaca, menulis, dan menghitung. Akan tetapi hal yang menyedihkan terhadap anak yang kesulitan belajar adalah perilaku yang diterima anak dari orang tua ataupun guru yang tidak mengetahui masalah yang sebenarnya terjadi terhadap anak tersebut, sehingga merekapun memberikan cap kepada anak tersebut adalah anak yang bodoh. Di dalam artikel ini kita akan mengetahui apa yang sebenarnya terjadi di dalam kesulitan belajar, faktor apa saja yang menjadi penyebabnya, jenis-jenis kesulitan belajar, problem dan kiat-kiat mengatasi kesulitan belajar membaca, menulis, dan menghitung, adapula kiat-kiat membentuk anak cerdas dan pertumbuhan otak.

Definisi Kesulitan Belajar

Aktifitas belajar bagi setiap anak-anak berbeda-beda dan tidak selamanya dapat berlangsung secara wajar. Kadang-kadang lancar, kadang-kadang juga sulit, ada pula yang dapat menangkap pelajaran dengan cepat dan ada juga yang sebaliknya. Setiap anak memang tidak ada yang sama. Perbedaan ini juga yang menyebabkan tingkah laku di setiap kalangan anak berbeda-beda. Kesulitan belajar terhadap anak ini tidak selalu disebabkan oleh faktor belajar yang rendah saja namun dapat juga disebabkan oleh faktor-faktor lain. Kesulitan belajar adalah suatu kondisi proses belajar mengajar yang ditandai hambatan-hambatan tertentu dalam mencapai keberhasilan dalam belajar.

Faktor Penyebab Kesulitan Belajar

Di dalam mengatasi kesulitan belajar terhadap anak ini, tentunya kita selaku guru harus mengetahui faktor-faktor apa saja yang menjadi penghambat kesulitan belajar terhadap anak. Adapula faktor-faktor penyebab kesulitan belajar ini adalah faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern ini muncul dari dalam diri anak itu sendiri, meliputi faktor fisiologi dan faktor psikologis. Faktor fisiologi adalah faktor fisik dari diri anak itu sendiri sedangkan faktor psikologis adalah perilaku yang dibutuhkan dalam belajar. Sedangkan faktor ekstern ini muncul dari luar, faktor ekstern ini meliputi faktor sosial dan non-sosial. Faktor sosial yaitu faktor cara mendidik anak oleh orang tua mereka di rumah, sedangkan faktor non-sosial yaitu faktor guru di sekolah, kemudian alat-alat pembelajaran,kondisi tempat belajar, dll.

Jenis Kesulitan Belajar

Jenis-jenis kesulitan belajar ini dikelompokan menjadi empat macam. Pertama, dilihat dari jenis kesulitan belajarnya yaitu ada yang berat dan ada juga yang sedang. Yang kedua, dilihat dari bidang studi yang dipelajarinya yaitu ada yang sebagian bidang studi di pelajari dan ada juga yang keseluruhan bidang studi di pelajari. Yang ketiga, dilihat dari sifat kesulitannya yaitu ada yang bersifat tetap dan ada juga yang bersifat sementara. Dan yang keempat, dilihat dari segi faktor penyebabnya yaitu faktor intelligensi dan bukan faktor intelligensi.

Mengatasi Kesulitan Belajar

Adapun problem dan kiat-kiat mengatasi kesulitan belajar terhadap anak kesulitan belajar membaca, menulis, dan berhitung. Problem dan kiat-kiatnya adalah :

Problem Kesulitan Membaca (dysleksia)

Sebagian ahli mengatakan bahwa kesulitan mengenali bunyi-bunyi bahasa merupakan dasar bagi keterlambatan kemampuan membaca, dimana kemampuan ini penting sekali bagi pemahaman hubungan antara bunyi bahasa dan tulisan yang mewakilinya. Problem bagi anak yang kesulitan membaca adalah dya membaca dengan sangat lamban, salah dalam membaca kata-kata,mengabaikan tanda baca, dll.

Kiat mengatasi kesulitan membaca

Menurut Gittelment & Feingold (1983) “Metode Phonic ini merupakan metode yang digunakan untuk mengajarkan anak yang mengalami problem dysleksia agar dapat membaca melalui bunyi yang dihasilkan oleh mulut. Metode ini dapat dikemas dalam bentuk yang beraneka ragam, baik buku, maupun software”. Cara yang tadi paling sederhana, untuk membantu anak-anak yang kesulitan membaca dikarnakan metode ini sangat praktis anak-anak akan mempelajari metode ini disekolahan bersama guru maupun dipelajari dirumah bersama orang tua mereka.

Problem Kesulitan Menulis (dysgraphia)

Kisah dari seorang ahli ilmu kesehatan Stephen mengatakan bahwa ia tidak pernah menulis apaun diatas kertas ia hanya menggunakan mesin ketik yang dapay dibawa kemana-mana untuk segala sesuatu laporan pasien dan catatan singkatnya, kemudian diketahui bahwa Stephen tidak dapat menulis secara jelas. Akan tetapi kesulitan menulis pada anak-anak membutuhkan waktu yang cukup lama, dalam belajar menulis ini anak tersebut membutuhkan penglihatan yang cukup jelas, pengetahuan tentang bahasa dan ejaan,dll.

Kiat mengatasi kesulitan menulis

Sebagian para ahli merasa bahwa pendekatan yang terbaik untuk anak yang kesulitan menulis adalah dengan menggunakan teknologi untuk memberikan kesempatan pada anak mengerjakan pekerjaan sekolah tanpa harus bersusah payah menulis dengan tangannya. Cara yang cukup bagus juga untuk mengatasi kesulitan menulis yaitu dengan teknologi dikarnakan dengan teknologi anak bisa belajar mengetik menggunakan computer untuk membuat catatan,dll. Adapula sebagai pengganti menulis ketika anak akan menulis jawaban yaitu dengan melakukan tes lisan. Dengan demikian anak-anak yang kesulitan menulis tidak ada alasan untuk tidak bisa mengerjakan tugasnya.

Problem Kesulitan Menghitung (dyscalculia)

Pada umumnya anak yang kesulitan menghitung bukan berarti anak yang bodoh hanya saja dia kesulitan dalam menghitung saja biasanya mengacu pada suatu problem khusus dalam menghitung yaitu pada penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian. Tetapi ada cara yaitu dengan teknologi misalnya dengan kalkulator.

Kiat mengatasi anak dengan kesulitan menghitung

Ada dua cara pendekatan, yang pertama yaitu penanganan matematika yang intensif dengan cara privat dengan teman sebayanya. Yang kedua yaitu dengan jalan pintas , hal ini sangat sederhana karena anak dengan problem kesulitan menghitung tidak memiliki masalah dengan kaitan antara angka, akan tetapi lebih kepada menghitung angka-angka saja.

Kiat Membentuk Anak Cerdas

Anak yang cerdas merupakan anak dambaan setiap orang tua. Adapun tiga faktor yang mempengaruhi perkembangan kecerdasan anak yaitu pertumbuhan fisik biomedis otak, pertumbuhan emosi dan sosial mengutamakan pemberian kasih sayang. Macam-macam kecerdasan dibagi menjadi tiga yaitu kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional, dan kecerdasan spiritual. Kecerdasan intelektual dibagi menjadi empat yaitu faktor gen, nutrisi, kasih sayang, dan stimulus. Kecerdasan emosional anak cenderung pemarah, sedangkan kecerdasan spiritual puncak dari segala kecerdasan dan menjadi tolak ukur keberhasilan kecerdasan intelektual dan kecerdasan emosional, untuk meninngkatkan kecerdasan spiritual anak adalah yang pertama tauladan dan yang kedua memberikan pengetahuan yang memadai.

Penutup

Pada dasarnya semua anak memiliki kemampuan yang dimiliki masing-masing walaupun kemampuan yang dimiliki setiap anak itu berbeda-beda. Masalah yang mungkin ada pada salah lain juga. Karena sebagaimana yang kita ketahui bahwa anak mungkin saja hanya mengalami salah satu diantara masalah kemampuan tadi. Untuk itu kita harus meneliti masalah apa saja yang terjadi kepada anak didik dengan itu kita akan mengetahui kesulitan belajar yang dialami anak, sehingga kita dapat membantu dan mengatasi kesulitan-kesulitan tersebut.

Referensi

Wirawan, H. “Mengatasi Kesulitan Belajar Pada Anak”.[online]Tersedia: http://www.google.com. [17 Oktober 2009]

Eko.2008. “Kiat Membentuk Anak cedas”.[online]Tersedia:

http://www.google.com.[25 Oktober 2009]

Nova A, Sri. “Bagaimana Membentuk Anak cerdas”.[online]Tersedia:

http://www.google.com.[25 Oktober 2009]

1 komentar: